Pada tulisan ini, aku akan
ngebahas tentang nasibku yang anjlog drastis setelah ganti motor. Sebelumnya,
aku akan ngebahas foto yang mio putih diatas itu dulu. Itu ketika sewaktu aku
pulang kerja disalah atu restoran burger di Semarang. Malam itu ketika aku
pulang kerja, aku nongkrong di Simpang lima (pusat kota Semarang), mestinya
motor gak boleh parkir di samping lapangan. Tapi karena iseng dengan tulisan
yang ada difoto, aku nekat parkir di situ. Alhasil ada mobil Satpol PP yang
menghampiriku, dan berkata “Mas, kalau parkir jangan di jalanan gitu, lebih
menjorok ke lapangan mas”. Heran, berarti secara gak lagsung Petugas Satpol PP
mengijinkanku untuk melanggar aturan.
Oke, kembali ke topik.
Selama
ini, aku baru ganti motor sekali, jadi total motor yang pernah aku miliki Cuma
2 motor. Motor biru yang ada difoto itu sudah nemenin aku selama kurang lebih 7
tahun. Banyak kenangan yag aku habiskan dengan motor itu, dari mboncengin 13
pacarku, hingga nabrak bapak-bapak tukang sayur. Jupiter Zku itu merupakan
motor yang baik, dari keluarga yang bibit-bebet-bobotnya jelas, dan yang pasti
dia motor yang sopan. Semua anggota keluargaku sayang sama si Jupiter. Pernah
mantanku nyuruh aku ngejual si Jupez (Jupite Z).
“Beb,
ganti motor aja gitu”
“Kenapa
emang? Motor ini tu banyak kenanganya” jawabku
“Gak
gitu. Ganti aja sama yang lebih muda”
“Tapi,
motor ini tu temen paling setia, bahkan lebih setia dari mantan-mantanku”
Dan ternyata benar, motorku lagi-lagi
lebih setia dari si mantanku tadi. Selang beberapa bulan setelah putus dengan
mantanku tadi, aku pergi ke Jakarta karna ada kunjungan ke KEMENDIKBUD. Setelah
pulang dari Jakarta, si Jupez sudah dijual. Aku sempat merengek, minta untuk
ditunjukin alamatnya si Jupez yang baru. “Udah iklasin, Jupez udah sama orang
lain, kalau kamu kayak gini, gimana sama kelangsungan kamu dengan motormu yang
akan datang. Move on lip” kata
nyokapku menghibur.
Selang
3 hari berikutnya, datang motor baru dalam kehidupanku. Layaknya pacaran, aku
pun melakukan PDKT dengan si Mio putih dan aku panggil dia Mipu. Mipu lebih
kece dibandingkan si Jupez, tapi kenangan-kenagan bersama Jupez tidak bisa
hilang dengan mudah. Susah untuk Move on
dari si Jupez. Meski begitu, mau tidak mau aku harus sering jalan bareng dengan
Mipu. Dan akhirnya aku bisa! Bisa untuk menyayangi si Mipu. Tapi, entah dimana
sekarang kamu si Jupez, ku harap kamu baca tulisan ini, ingat aku tetap sayang
kamu, dan semoga kamu sekarang bersama orang yang tepat dan bisa menjagamu
layaknya aku menjaga dan menyayangimu.
Setelah
berganti motor, nasibku juga berubag total. Kata teman-temanku, karismatikku
turun drastis ketika berganti motor. Dari yang si Jupez yang selau mendatangkan
cinta untukku, tetapi sekarang, Si Mipu tak sehebat Si Jupez dalam hal percintaan.
Padahal secara fisik, si Mipu jauh di atas dari si Jupez.
“Lif,
cewekmu siapa sekarang?” tanya teman cowokku ketika sedang aku boncengin.
“Hah,
gak ada. Gak punya”
“Masak
motor baru pacar juga gak baru”
“Emangnya
ada gitu pacar yang dijual, trus jualnya eceran gitu? Atau dikredit?” tanyaku.
“La
emang cewek itu kamu anggep krupuk. Mungkin kamu belum bisa Move On dari mantanmu lif” Seketika aku
terdiam, mungkin temanku benar. Bukan masalah ganti motor, tapi di sini, di
hatiku. Ganti motor itu kayak ganti pacar, harus ada masa-masa pembiasaan.
No comments:
Post a Comment