Kenapa Penyihir Kata-kata?
Aku sendiri yang memberi nama ini,
kenapa? Pertanyaan itu juga masih terkadang aku pertanyakan ke diriku sendiri.
Tetapi setidaknya aku punya beberapa alasan. 1. Aku suka dengan tokoh
“penyihir” terutama ketika melihat film “Harry Poter”. 2. Aku ingin bercerita,
karena bagiku ada cerita yang tidak bisa diceritakan, namun masih bisa
dituliskan. Lewat tulisanlah aku ingin bercerita. Terlebih dengan kelemahanku
yang pelupa, pastinya akan ada cerita-cerita yang ingin aku abadikan. Terlebih
untuk “penyihir kata-kata”, aku ingin merubah segalanya lewat kata-kata.
Memang awalnya tidak sedikit yang
menilaiku sebagai peniru Raditya Dika. Ya, aku bukan orang munafik, aku memang
cukup tertarik dengan Raditya Dika, terlebih tulisanya. Tetapi aku tertarik
dengan penulis lain, misal A Fuadi dengan gaya penulisan wartawanya yang sangat
teliti. Atau gaya Ariel NOAH yang dengan tulisanya model catatan yang santai.
Seperti yang kukatakan tadi, aku cukup tertarik dengan model Raditya Dika. Kesamaan
yang ada mungkin gaya banyolan, yag memang aku sendiri juga lelucon, tetapi
juga terkadang bergaya romantis atau santai. Aku masih ingat, ada temanku
sendiri yag menjulukiku sebagai “Kw-nya Raditya Dika”. Tetapi apalah itu,
terserah pembaca saja.
Nama panggilanku adalah “Alif”, aku
sendiri Mahasiswa dengan latar belakang pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Sering mendapatkan tugas membuat karya sastra, misal cerpen ataupun puisi.
Dosenku sendiri hanya mengajarkan gaya penulisan itu-itu saja. Bosan. Ya, aku
sendiri juga ingin keluar dari alur yang dipatokkan dari dosenku. Itulah salah
satu alasan kenapa aku menulis dengan gaya seperti ini.
No comments:
Post a Comment