Cewek kalau nyari pacar itu kayak
nyari PEMBALUT. Gak percaya? Oke aku jelasin. Kriteria seorang cewek kalau
mencari pembalut adalah, 1. Yang halus,
dengan alasan agar gak kasar ketika nyentuh atau bergesekan sama itunya. 2. Cewek kalau milih pembalut,
pasti nyari yang nyaman dengan
alasan biar pas. 3. Selain itu tadi, pastinya cewek juga nyari pembalut yang gak tembus. 4. Pastinya seorang cewek
kalau nyari pembalut, pasti yang berkualitas,
gak mau yang merk abal-abal. Salah-salah itunya
lecet.
Sekarang aku kasih tahu persamaan
antara PEMBALUT dengan COWOK di mata seorang cewek. Cewek kalau nyari pasang,
ada beberapa kriteria 1. Yang halus,
mana ada cewek mau pacaran sama cowok yang kasar. 2. Sama kayak pembalut, cewek
juga pengen ketemu pasangan yang bisa bikin nyaman. 3. Kita bisa buat persamaan antara gak tembus dengan gak
pembohong, cewek mana yang mau dibohongin. 4. Cewek juga maunya sama cowok
yang berkualitas, alias berduit. Untung dari sekian banyak persamaan
tersebut, ada satu sifat softex yang gak dimiliki sama cowok, yaitu bersayap.
Simpulanya :
Semakin sempurnanya pembalut cewek, semakin sempurna pula pacarnya.
Untung manusia yang bisa PMS (Palang
Merah Sementara) hayalah cewek saja. Coba bayangin kalau cowok bisa PMS. Pasti
GARANG, gak hanya garang, pasti juga GANAS. Bayangin juga kalau misalnya Hulk
yang sosoknya besar dan berwarna ijo (bukan kolor ijo lo) sedang PMS. Jangankan
film perang, film kiamatpun gak bisa ngebunuh dia. Apa ini?.
Bagi kaum-kaumku, cowok. Aku kasih
tahu tentang cewek. Cewek kalau lagi PMS ganasnya melebihi sangkuriang yang
bisa nendang prahu trus prahunya jadi gunung tangkuban prahu. Sangar abis. Aku
pernah ngehadapin cewek yang lagi PMS. Yak, sama cewekku, tepatnya mantan.
Ketika itu aku punya pacar yang satu
fakultas sama aku, namanya Casa. Casa itu adik angkatantu. Waktu itu hari
dimana kuliah hanya sampai siang. Kala itu, Casa berangkat maupun pulang bareng
aku, karna memang tugasku kayak tukang ojek. Ketika hendak pulang, Casa bilang
kalau dia mau nabung di Bank yang deket kampus kami, tapi uangnya ketinggalan.
Akhirnya aku ngasih saran, kalau kami pulang dulu, terus nantinya baru balik ke
Bank lagi. Dia nolak usulanku, dengan alasan “Aku gak enak beb ngrepotin kamu. Mending
kamu anter aku pulang aja, soalnya aku capek banget”. Akhirnya setelah aku
nganterin dia pulang, aku pun juga pulang dengan alasan biar dia bisa
istirahat. Sesampainya di rimah, dia sms,
“Beb, anterin aku ke Bank, SEKARANG!” (gila..... padahal aku baru nyampe
rumah).
Sesampainya di rumahnya, suasana
horor. Dia murung dan diam. Tanpa basa-basi, dia bilang “Ayo berangkat ke Bank”
(sumpah, aku Cuma bisa nurut). Sesampainya di Bank, suasana berubah, karna Banknya tutup. Dan yang terjadi
adalah......
“Beb, ma’afin aku” kata cewekke
(kala itu) sambil nangis.
“Udah gakpapa, kan kita juga gak tau
kalau Banknya tutup”
“Tapi kan aku udah ngrepotin kamu”
dia meluk aku di depan Bank.
Sebetulnya aku sendiri juga jengkel,
tapi aku kalah sama “air matanya”. Bagaimana tidak, cowok mana yang tahan liat
pacarnya nangis. Bukan karna simpatik atau ngerasa bersalah. Tapi, ketika cewek
nangis itu wajahnya gak banget. Sumpah.
Masih di depan Bank. Akhirnya dia
diem, gak nangis lagi. Tapi si cewekku tadi gusar. Dia bilang “Beb, tembus”.
Gilaaaa....... celana bagian pantatnya keluar darah. Sebelum aku diteriakin
telah ngegugurin kandungan anak orang, aku bawa dia ke salah satu minimarket.
Aku anterin dia di rak-rak pembalut. Dia milih merk A, tapi aku nunjukin softex merk B. Aku nanya, “Beb, bedanya yang ini sama yang kamu pegang apa?”. Aku
pikir aku dapet jawaban yang logis, tapi enggak. Suasana horor kembali.
“Aku pikir kamu bisa ngertiin aku.
Masak kamu gak tau pembalut mana yang aku pakai” katanya dia dengan wajah penuh
sinis.
“Aku mana tau kamu make yang mana.
Masak aku harus ngintip di celana dalam kamu?” belaku
“Kamu tu gak pernah ngertiin aku,
merk pembalutku aja gak tau”
Dia berjalan ninggalin aku yang
masih megang popok bayi. Niatnya aku mau bercanda, tapi salah tempat dan
kondisi. Dia menuju kasir sambil nutupin pantatnya pakai tas. Dia lupa kalau
dompetnya masih aku bawa. Akhirnya suasana berubah lagi. Dia senyum, terus
manggil “Beb dompetku”.
Intinya ketika cewek kita sedang PMS
/ dateng bulan, cowok yang baik adalah cowok yang jadi boneka. Sebab kalau
salah sedikit aja, kata “PUTUS” yang akan keluar dari mulutnya. Entah seperti
apa aku juga kurang tahu, tingkat emosi seorang cewek itu juga dipengaruhi sama
darah kotor yang keluar dari itunya.
No comments:
Post a Comment