Terkadang
aku bingung dengan keadaan Negara ini. Kalau bisa digambarkan, negara ini mirip
dengan kandang atau kebun binatanglah. Bagaimana tidak, semua ada, mulai tikus
berdasi, bajing lompat, musang berbulu domba, bahkan buaya darat. Hampir
lengkap. Dan mungkin rakyat Indonesia sendiri bisa digambarkan sebagai kambing,
dikasih makan mbeeeek, gak dikasih juga mbeeeek. Persis, gak dikasih minta,
dikasihpun juga bilang kurang.
Misal,
UMR (gaji) para buruh tiap tahunya selalu meningkat. Tetapi realitanya tetap
ada kan demo para buruh minta kenaikan gaji. Itulah sifat kambing. Uang memang
membuat segalanya berubah. Lebih mending kambing sih, ketimbang srigala berbulu
domba. Apa gak malu bulunya yang lurus jadi gimbal.
Ada
sebuah cerita, tetanggaku ada yang bekerja sebagai buruh. Dia diajak demo sama
teman-temannya, dia diancam, jika tidak ikut demo, maka dianggap cemen.
Untungnya dia gak ikut demo, karna anaknya sunatan. Mungkin titit anaknya yang
dipotong pak mantri membawa berkah, sebab teman-temanya yang demo semuanya
dipecat tanpa pesangon. Ironis. Tapi inilah negri yang mirip kebun binatang.
Lantas
pekerjaan apa yang bermartabat? Mau jadi polisi, tapi polisi di Indonesia
dianggap preman berseragam. Bahkan nembakin warga yang gak bersalah. Emangnya
warga itu maling, padahal polisinya yang maling. Mau jadi dokter, tapi beaya
kuliahnya mahal. Sempat terfikirkan tentang nasib anakku kelak, nantinya aku
suruh jadi apa? Buruh nampaknya cocok. Sebab di Jakarta sendiri UMR tahun 2014
kemungkinan 2,4 Juta. Kalau 25 tahun kemudian naik jadi berapa?
Coba
bayangin dialog anak kita ketika besok sudah sekolah di bangku SD
Guru
: Anak-anak, besok kalau sudah gede mau jadi apa?
Anak
: Jadi buruh bu. (jawab serentak)
Guru
: (dengan masang muka bengong) Loh kenapa jadi buruh?
Anak
: Gajinya gede bu. Lagian gak butuh ijazah sebagai Mahasiswa, cukup lulus SMA.
Dan yang lebih penting, gak bakalan korupsi.
Guru
: Bagus (dengan muka terharu)
Ironis kan. Mungkin guru
tersebut juga nyesel jadi guru.
No comments:
Post a Comment